Jembatan Gantung Putus di Taluditi, Limonu Hippy Gerak Cepat Koordinasi dengan Dinas Terkait

Oplus_131072

 

Pressure News Pohuwato, 10 Desember 2024

– Jembatan gantung yang menjadi akses utama antara Desa Panca Karsa 1 (PK1) dan UPT Transmigrasi Sandalan, Kecamatan Taluditi, Kabupaten Pohuwato, putus pada Senin (9/12). Peristiwa ini langsung memicu respons cepat dari anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Limonu Hippy, yang berupaya mencari solusi darurat bagi masyarakat terdampak.

Begitu menerima informasi dari Hajir Towalu, Kepala Desa Tirto Asri, Limonu Hippy segera berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja, ESDM, dan Transmigrasi, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo.

Ia juga melakukan komunikasi langsung dengan Bupati Pohuwato untuk memastikan penanganan cepat terhadap bencana ini.

“Saya sudah bertemu dengan dinas terkait dan mengusulkan agar segera dibuat rakit penyeberangan sementara, sehingga masyarakat tetap bisa melintas. Kami juga akan berupaya mempercepat rencana pembangunan kembali jembatan ini,” ujar Limonu Hippy.

Jembatan gantung ini merupakan akses vital untuk transportasi hasil panen dan kebutuhan sehari-hari warga. Jalan alternatif menuju Desa Ayula, Kecamatan Randangan, dinilai tidak memadai karena kondisi rusak parah dan jarak yang lebih jauh, sehingga penanganan segera sangat dibutuhkan.

Limonu juga berharap perhatian pemerintah pusat dan daerah terhadap infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Taluditi dan sekitarnya.

“Infrastruktur ini sangat penting untuk mendukung program swasembada pangan Presiden RI serta mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Ia juga meminta agar Gubernur Gorontalo yang dijadwalkan berkunjung ke Pohuwato esok hari dapat melihat langsung kondisi jembatan yang putus. Selain itu, ia mengingatkan potensi kerusakan pada jembatan di Desa Ayula dan Motolohu, serta tanggul Sungai Randangan di Desa Suka Makmur, yang memerlukan penanganan cepat agar tidak terjadi bencana lebih besar.

“Kami tidak ingin menunggu sampai ada kerugian yang lebih besar. Infrastruktur rusak akan melumpuhkan perekonomian, terutama di wilayah pertanian seperti Pohuwato ini,” tutupnya.

Langkah cepat Limonu Hippy diharapkan dapat mendorong pemerintah segera mengambil tindakan untuk memulihkan akses masyarakat dan mencegah dampak yang lebih luas dari kerusakan infrastruktur ini.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *