PressureNews.Com.(Pohuwato)-Sukacita menyambut Bulan Suci Ramadhan sangat terasa di lingkungan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Pohuwato Unit Pelaksana Teknis (Upt) Kanwil Kemenkumham Gorontalo.
Dimana memasuki bulan Ramadhan tahun ini, Lapas Pohuwato menambah intensitas pembinaan kerohanian terhadap warga binaan atau narapidana (Bang Napi). Kegiatan sendiri pun dipusatkan di mesjid At-Taubah.
Wajah antusias terpancar dari ekspresi warga binaan saat mengikuti kegiatan tadarus dan kegiatan keagamaan lainnya.
“Sebelumnya, kegiatan keagamaan memang sudah kami lakukan. Tapi khusus Bulan Ramadhan, volumenya kami tambah,” ungkap Kepala Seksi Binapigiatja Zainal Bempah usai kegiatan, Selasa(28/03).
Zainal mengatakan, kegiatan keagaman yang diberikan kepada warga binaan diantaranya tadarus dan pengajian, shalat tarawih berjamaah, shalat 5 waktu berjamaah bahkan ceramah agama dimana para pengisinya didatangkan dari luar, dan juga diisi oleh warga binaan yang paham dengan keagamaan.
Menurutnya, tujuan kegiatan keagamaan tersebut untuk membekali para warga binaan dan memberikan kesadaran bagi mereka supaya bertaubat kepada sang pencipta sekaligus menyesali segala perbuatannya.
Selain itu, kata dia, juga menerapkan kebiasaan baik tersebut menjadi sebuah kebutuhan, sehingga mereka tidak lagi harus diperintah tetapi berkat dari keinginan dalam dirinya sendiri.
“Dengan intensitas kegiatan keagamaan yang bertambah ini, warga binaan dapat memanfaatkan momentum Ramadhan untuk kembali merefleksikan diri mereka, sehingga sikap dan kepribadianya menjadi lebih baik lagi. Terutama ketika warga binaan ini akan bebas nanti, sehingga dapat menjadi bekal untuk kembali bersosialisasi dengan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Plh. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Frangki G. Ma’ruf menyampaikan, kegiatan di bulan suci ramadhan ini merupakan media pembinaan bagi warga binaan dan seluruh insan pengayoman, karena di Ramadhan 1444 H. kali ini pasti membawa berkah bagi kita semua, maknai moment ini sebagai ajang instrospeksi diri atau bermuhasabah diri sekaligus media memperkuat silaturahmi dan berbagi rizki diantara sesama dalam rangka mempertebal rasa keimanan sekaligus menambah nilai pahala kita di sisi Allah.
“Saya berharap kepada seluruh warga binaan disini, bisa mengambil pelajaran dari apa yang sudah teman-teman lewati dan kami berikan. Agar pada saat bebas nanti bisa berubah, bisa kembali hidup sebagai masyarakat yang bebas dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama karena diluar sana pihak keluarga sedang menanti kebebasan anda,” pungkasnya.(hms/fren)