Pressure News.Com(Pohuwato)– Sebanyak 62 Kepala Desa (kades) terpilih pada pemilihan kepala desa serentak tahun 2022 resmi dilantik dan diambil sumpah/janjinya oleh Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji kepala desa terpilih masa bakti 2022-2028 itu dilaksanakan di Gedung Panua Kantor Bupati Pohuwato, Senin (05/09/2022).
Pelantikan dihadiri oleh Ketua DPRD Nasir Giasi, Ketua Komisi II DPRD Pohuwato Beni Nento, Ketua TP-PKK Ny Selvi Mbuinga Monoarfa, Sekda Iskandar Datau, Kakan Kemenag Fahri Djafar, perwakilan Polres Pohuwato, perwakilan Dandim 1313/Pohuwato, perwakilan Kajari Pohuwato, para Asisten, Pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Pohuwato, Panitia Pilkades baik Kabupaten, Kecamatan dan Desa serta undangan lainnya.
Setelah melantik dan membacakan sumpah/janji yang diikuti oleh 62 kades terpilih, Bupati Saipul A Mbuinga kemudian memasangkan tanda jabatan kepada para kades dilanjutkan unsur Forkopimda lainnya.hal ini dilansir dari Bhargo.News Media Online
Atas nama pemerintah daerah, Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga mengucapkan selamat kepada seluruh Kepala Desa yang baru saja dilantik, dengan harapan para Kepala Desa yang baru dapat membawa wajah dan pemikiran yang aktual, dalam mengisi pembangunan di wilayah Kabupaten Pohuwato serta dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
“Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Desa yang telah menyelesaikan amanah yang diberikan oleh masyarakat, semoga segala dedikasi dan pengabdiannya menjadi sebuah legacy bagi generasi berikutnya serta menjadi ladang ibadah dan pahala”, ujar Bupati Saipul.
Selanjutnya, dirinya berpesan kepada seluruh kepala desa yang baru dilantik, agar kembali membina persatuan, mengeratkan tali persaudaraan yang mungkin sempat retak.
“Jangan sampai masyarakat nanti terbelah dan terkotak-kotak, hanya karena perbedaan pilihan politik. Kepala Desa yang menang sebaiknya merendahkan hati, dan rangkul yang kalah”, pintanya.
Dengan banyaknya penganggaran yang masuk ke desa, kata Bupati Saipul, trend pengawasan pun akan semakin ketat. Apalagi akhir-akhir ini pihaknya banyak menerima pengaduan dan aspirasi dari masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan keuangan.
“Jadi saya minta agar para Kades harus transparan dan selalu terbuka dalam pengelolaan anggaran keuangan desa, bekerjalah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, selalu bicarakan dengan tokoh masyarakat, ulama terkait rencana pembangunan desa, anggarkan, dan segala rencana saat mengelola laporan awal kegiatan, sehingga tercipta hubungan yang baik dan saling memberi masukan antara Kepala Desa dan masyarakat”, harapnya. (R80)