Pressure News Pohuwato – Suasana berbeda terasa di Lapas Kelas IIB Pohuwato, ketika satu momen sakral berlangsung di balik jeruji. Seorang narapidana di lapas tersebut menjalani prosesi ijab kabul, yang menjadi bukti bahwa cinta bisa tumbuh dan bersemi di tempat yang tidak biasa.
Acara ijab kabul ini dilaksanakan Di Masjid At- Taubah Lapas Pohuwato dengan khidmat, dihadiri oleh keluarga kedua mempelai serta pihak lapas yang turut menyaksikan momen sakral tersebut. Sabtu ( 12/ 10).
Dengan bimbingan dari penghulu setempat, narapidana tersebut resmi menikah di hadapan hukum dan agama, menunjukkan bahwa meski berada dalam keterbatasan, keinginan untuk menjalani kehidupan baru tetap kuat.
Kepala Lapas Kelas IIB Pohuwato Tristiantoro Adi Wibowo menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari hak warga binaan untuk tetap menjalani kehidupan sosial, termasuk pernikahan.
“Kami berusaha memberikan dukungan kepada para warga binaan agar mereka tetap bisa menjalani kehidupan normal. Pernikahan ini adalah salah satu upaya rehabilitasi sosial yang positif,” ungkapnya.
Bagi sang mempelai pria, pernikahan ini bukan hanya penanda awal baru, tetapi juga simbol harapan. Di tengah keterbatasan fisik karena berada di balik jeruji besi, cinta tetap tumbuh dan bersemi. Meskipun menjalani masa tahanan, narapidana ini tetap bertekad untuk menata masa depan bersama pasangan hidupnya.
Momen pernikahan ini memberikan pesan kuat bahwa cinta sejati tidak mengenal batas, bahkan batas yang paling nyata sekalipun, seperti jeruji besi.
Yarman M.