PressureNews’Kabila Bone (Bonbol-Gorontalo) – wisata Kurunai sudah dikenal dikalangan para pencinta serta peminat wisata diwilayah Propinsi Gorontalo, bahkan wisatawan diluar Propinsi Gorontalo pun sudah mengakui keindahan panorama wisata Kurunai tersebut.
Disamping keindahanya, jarak tempuh dari kota Gorontalo menuju lokasi itu terhitung sangat dekat, tak heran setiap hari Sabtu dan hari Minggu tempat wisata itu ramai dikunjungi para peminat keindahan untuk berwisata. Tetapi belakangan ini terinformasi ke tiga penjaga wisata itu diboyong oleh pihak Anggota Polres Bolsel yang bekerja sama dengan Polsek Kabila Bone untuk dimintai keterangan terkait dugaan sebagai pemesan 2 orang gadis untuk dijadikan sebagai PSK yang dapat melayani para hidung belang.
Hal itu diketahui saat tertangkapnya 2 orang Mucikari yang membawa 2 gadis yang diduga dipesan oleh para petugas wisata Kurunai, anehnya lagi ternyata Mucikari tersebut merupakan pasangan suami istri.
Digegerkan dengan sebuah informasi terkait para penjaga yang diduga telah memesan 2 gadis untuk dijadikan sebagai PSK, dan maraknya pesta miras dilokasi wisata itu, telah menjadikan aktivis muda yang sering disapa dengan sebutan ”Aril (Syahril Rajak) bersama Frensi Mahabu, mengharapkan agar Kapolda Gorontalo dapat menutup wisata tersebut, sebab kegiatan ditempat itu sangat bertolak belakang dengan adat istiadat yang bersandikan Syara, Syara bersandikan Kitabullah. 23/05/2023
Syahril Rajak selaku aktivis muda menyampaikan bahwa kegiatan di tempat wisata tersebut kini diduga telah dibuka 1 x 24 jam, bahkan banyak terdapat tenda- tenda mini untuk digunakan sebagai tempat istrahat malam oleh pengunjung yang belum diketahui jelas status hubungany. Disamping itu terdapat pesta miras oleh kalangan para pemuda, olehnya ia berharap kepada Kapolda Gorontalo segera melakukan penutupan wisata tersebut.
“Kapolda Gorontalo harus turun tangan atas kegiatan tersebut, dan mengecek kelengakapan perijinan wisata Kurunai ”. Ucap Aril
Selain itu, Frensi Mahabu selaku Putra Gorontalo, menghimbau agar kiranya adat bersandikan Syara, Syara bersandikan Kitabullah jangan dicoreng akiabat perbuatan yang tidak sesuai Aqidah, dan hal ini menjadi PR Kapolda Gorontalo untuk segera melakukan penindakan penutupan wisata tersebut. Disamping itu juga, tempat tersebut sangat berpontensi kriminaliatas, apalagi saat dimalam hari. Ucap Frensi.
Salah seorang menejer wisata tersebut saat dihubungi, melalaui via seluler dengan nomor ponsel 081140xxxxx dirinya hanya berharap agar awak media dapat menghubugi penjaga dilokasi wisata tersebut. (AT)
Simak update selanjutnya.