Batudaa Pantai, PressureNews – Desa Langgula, Kecamatan Batudaa pantai, kembali menjadi sorotan dengan pelaksanaan Festival Sejuta Cumi yang berlangsung pada 14 Desember 2024. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan produk unggulan desa dan memperkokoh posisi Desa Langgula sebagai “Kampung Cumi,” satu-satunya di Indonesia bahkan dunia.
Kepala Desa Langgula, Fadli R. Otoluwa, SPi, menjelaskan bahwa festival ini telah dilaksanakan tiga kali sejak 2022. Festival ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi laut, terutama cumi-cumi.
“Awalnya, masyarakat di sini adalah nelayan tuna. Namun, akibat menurunnya produksi tuna, mereka beralih menangkap cumi-cumi sebagai alternatif. Kini, cumi-cumi telah menjadi sumber penghasilan utama,” ungkap Fadli.
Ia juga menambahkan bahwa dampak ekonomi dari festival ini sangat signifikan. Sebelum festival, harga 5 kilogram cumi hanya berkisar Rp20.000-30.000. Kini, harga melonjak hingga Rp150.000, memberikan dampak besar terhadap pendapatan nelayan dan UMKM lokal.
Produk olahan cumi menjadi andalan Desa Langgula, termasuk kerupuk cumi, sambal cumi cabe merah, abon cumi, panada cumi, ikan kecap cumi, dan cumilang. Terdapat 11 kelompok Dasawisma yang terdiri dari 7 UMKM aktif memproduksi delapan jenis produk berbahan dasar cumi.
Proses legalisasi produk pun telah mencapai tahap sertifikat halal, dan pemasaran sedang diperluas dengan dukungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo. Produk-produk tersebut direncanakan akan masuk ke jaringan ritel nasional seperti Alfamart.
“Harapan kami, produk-produk ini bisa menembus pasar nasional bahkan internasional. Alhamdulillah, tahun lalu, produk cumi Desa Langgula sudah dipromosikan oleh Universitas Negeri Gorontalo hingga ke Belanda,” tambah Fadli.
Festival Sejuta Cumitidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga simbol transformasi ekonomi berbasis hasil laut yang mengangkat nama Desa Langgula ke kancah internasional. Dengan deklarasi sebagai “Kampung Cumi,” desa ini optimistis akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Wartawan Suchiko.
