PresurreNews Pohuwato, 11 September 2024 – Sebuah insiden penikaman terjadi di lokasi Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) DAM milik Haji Sahrun. Korban, Riski (35), warga setempat yang beralamat di Desa Karya Indah, Kecamatan Buntulia, mengalami luka tusukan di dada kanan dan saat ini tengah dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD BP. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WITA pada 11 September 2024.
Menurut keterangan korban, peristiwa bermula saat ia tengah bekerja di area PETI bersama pelaku, yang diketahui adalah keponakannya sendiri dengan inisial O. Keduanya merupakan pekerja manual (Kabilasa) di tambang tersebut. Sebelum insiden penikaman, korban dan pelaku terlibat adu mulut terkait pembagian hasil tambang.
“Pas kejadian di Tromol Haji Sahrun. Sempat terjadi adu mulut soal depe hasil, saya jawab cuma dapa lima batang,” ujar Riski saat memberikan keterangannya. Setelah percakapan yang memanas, pelaku diduga langsung menyerang korban menggunakan senjata tajam, yang menyebabkan luka serius di bagian dada.
Saat ini, korban tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD BP untuk mengatasi luka tusukan di dada kanan. Kondisinya dilaporkan stabil, namun masih dalam pengawasan medis.
Selain insiden kekerasan ini, terinformasi bahwa lokasi PETI milik Haji Sahrun diduga dibekingi oleh oknum APH. Informasi ini menambah polemik terkait aktivitas ilegal di kawasan tersebut, yang sudah lama menjadi perhatian masyarakat setempat karena dampaknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan para pekerja tambang tradisional (Kabilasa).
Masyarakat setempat berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas, tidak hanya terhadap pelaku penikaman, tetapi juga untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum aparat yang melindungi aktivitas PETI. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kekerasan dan masalah hukum yang kerap terjadi di lokasi tambang ilegal di wilayah Pohuwato.
Pihak terduga APH belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum dalam aktivitas PETI ini. Namun, diharapkan langkah cepat dan tegas dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah meresahkan masyarakat ini.
(Tim Media Investigasi)