Ketua Umum PMII,Beri WARNING kepada pemerintah daerah maupun DPRD kabupaten Pohuwato,dalam aksi damai

(Pohuwato) – Banyaknya persoalan yang terjadi di Kabupaten Pohuwato, membuat ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pohuwato, Taufik Dunggio beri warning terhadap pemerintah daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato.

Kepada media ini, Taufik Dunggio mengatakan, pada beberapa hari lalu, Pengurus Cabang PMII Pohuwato menggelar unjuk rasa dalam rangka mengevaluasi 3 tahun jalannya pemerintahan Saipul A Mbuinga dan Suhari Igirisa atau dikenal sebagai (Pemerintahan SMS).

Banyak tuntutan yang ingin disampaikan, namun kata Taufik, ada OPD yang didatanginya, justru masih dalam agenda dinas luar. Tidak sampai disitu, Taufik juga menyoroti jajaran Legislator saat ini.

Menurut Taufik, ada enam poin utama tuntutan yang hingga kini perlu mendapatkan solusi dari pihak Pemerintah Daerah maupun DPRD Pohuwato, diantaranya.

1. Polemik pembangunan bandara yang belum selesai sampai hari ini.
2. Nasib Rakyat Penambang Lokal yang terancam akan di relokasi dan ditertibkan oleh pihak perusahaan.
3. Tidak tertibnya keberadaan indomaret di Pohuwato. 4.LHP Dinas Kesehatan terkait persediaan obat perbekalan kesehatan dan Proyek IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang diduga tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
5. Proyek jembatan penyebrangan di tracking wisata mangrove pohon cinta yang hari ini roboh.
6. Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan Oleh Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Pada Tiga Perusahaan (PT.IGL, PT.BTL I, Dan PT. BTL II) Yg diduga Tetap Bandel Karena Masih Beroperasi Pada produksi Pelet penggati Batu Bara, Bahkan PT. IGL Telah Membangun Pelabuhan Didesa trikora Kecamatan popayato

“Diatas merupakan beberapa isu yang kami angkat pada aksi unjuk rasa dalam rangka Evaluasi 3 (Tiga) Tahun Masa Kerja Pemerintahan SMS. Namun, lagi-lagi kami tidak dipertemukan dengan Pimpinan Daerah Kabupaten Pohuwato,” ungkap Taufik, Senin, (07/08/2023).

“Bahkan, bukannya mendapatkan jawaban atas tuntutan-tuntutan kami, malahan kami hanya diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pohuwato. Sangat disayangkan lagi, saat di Dinas Kesehatan, pak kadisnya masih perjalanan dinas,” tegas Taufik seraya menambahkan.

Buntut kekesalannya, Taufik menduga, pimpinan daerah bumi panua saat ini hanya lebih fokus mengurus agenda bersifat seremonial dan agenda-agenda perdis lainnya, ketimbang beberapa persoalan yang terjadi saat ini.

“Saya menduga, Jangan-Jangan ini merupakan akibat kalau Bupati saat ini hanya fokus pada agenda yang sifatnya seremony dan agenda Perdis, sehingganya ada banyak permasalahan yang harusnya dikerjakan tetapi malah terabaikan. Dan tentu ini merupakan suatu hal yang Sangat-Sangat mengecewakan bagi kami. Karena selama Ini Bupati Pohuwato tidak pernah bertatap muka langsung dalam agenda-agenda seperti Ini,” beber Taufik.

Bahkan, lebih jauh kata Taufik, saat masa aksi menyampaikan aspirasi di gedung parlemen, dirinya merasa kecewa hanya diterima keterwakilan anggota legislatif dari sekian banyak anggota legislatif, dan lebih khusus tidak ditemui Ketua DPRD Pohuwato.

“Olehnya, hari Ini kami menganggap di tiga Tahun periode menjabat, Pemerintahan SMS telah gagal dalam mengelola sistem pemerintahan. Kemudian Yg Selanjutnya Kami PMII Kabupaten Pohuwato akan tetap terus melakukan pendalaman kajian dan mengawasi terkait apa saja permasalahan yang sudah kami sampaikan di Aksi Pertama kami dibulan Agustus Ini, Dan Akan Segera Mempersiapkan Aksi Selanjutnya” Tutup Taufik.(Art)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *