Pressure News Randangan – Harapan masyarakat Desa Imbodu untuk memperoleh kejelasan terkait kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Karang Taruna melalui musyawarah desa khusus pada Minggu, 29 Desember 2024, harus tertunda.
Rapat yang telah direncanakan dan dipersiapkan ini tidak dihadiri oleh satu pun perwakilan Pemerintah Desa (Pemdes), sementara dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hanya dua anggota, Mustafa Kasim dan Jefri Montoli, yang hadir.
Kondisi ini menuai kekecewaan mendalam dari masyarakat, termasuk Jafar Usman, salah satu warga yang hadir dalam musyawarah tersebut.
“Seolah-olah keluhan kami tidak dihiraukan. Faktanya, Pemdes tidak ada yang hadir, dan BPD pun hanya dua orang. Rapat tadi hanya menjadi ajang mendengarkan curhat masyarakat tanpa menghasilkan solusi apa pun,” ungkapnya kecewa.
Jafar menambahkan bahwa Kepala Desa Imbodu sempat berkomunikasi melalui pesan WhatsApp dengan anggota BPD yang hadir. Dalam pesannya, Kepala Desa menjanjikan akan mengadakan rapat pada bulan ini, meski tidak memberikan tanggal pasti.
Sebagai bentuk kompromi, masyarakat yang hadir akhirnya memberikan kesempatan untuk menjadwalkan ulang musyawarah tersebut pada Senin, 6 Januari 2025.
Desakan Berulang, Penjelasan Masih Nihil
Masyarakat mengungkapkan bahwa persoalan ini sudah berkali-kali didesak, termasuk melalui audiensi pada September 2024. Namun, hingga saat ini, mereka belum mendapatkan penjelasan konkret terkait BUMDes dan Karang Taruna. Ketidakhadiran mayoritas Pemdes dan BPD dalam rapat terakhir semakin mempertegas anggapan bahwa aspirasi warga tidak menjadi prioritas.
“Ini sangat disayangkan. Kami datang dengan harapan besar untuk berdialog dan mencari solusi. Tetapi absennya mereka menunjukkan kurangnya komitmen terhadap kemajuan desa,” ujar salah satu perwakilan masyarakat.
Harapan Masyarakat
Meskipun kecewa, masyarakat tetap bertekad untuk memperjuangkan aspirasi mereka. Rapat pada tanggal 6 Januari 2025 diharapkan dapat menjadi momentum untuk membahas persoalan yang selama ini menjadi perhatian warga, sekaligus merancang strategi perbaikan demi tahun 2025 yang lebih baik.
Langkah selanjutnya kini berada di tangan Pemdes dan BPD. Warga berharap pemerintah desa dapat menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung kemajuan Desa Imbodu melalui keterlibatan aktif dalam musyawarah desa dan memberikan solusi atas persoalan yang selama ini mereka soroti.
(Yarman Mahabu)