Akibat tidak menganulir kiper Matador FC,saat tendangan Finalti,wasit mendapatkan sorotan

PressureNews’Popayato(Pohuwato)-Jalanya pertandingan pada putaran ke 8 besardan memasuki putaran ke 4 antara Maesa FC vs Matador FC menuai polemic,pasalnya pertandingan yang berlangsung dilapangan hijau Desa Tahele diduga menyalahi aturan pada saat tendangan finalti.

Pertandingan bermula berjalan baik serta menjunjung tinggi sportivitas,bahkan kedua Team saling membobol gawang lawan dan menghasilkan score 1-1 hingga pertandingan usai, yang kemudian dilanjutkan dengan tendangan Pinalti sebagai penetu kemenangan,alhasil Matador Fc memenangkan perandingan,namun kemenangan yang diputuskan oleh wasit utama inisial AR itu ternyata menciptakan sebuah sorotan dari team Maesa fc serta pendukungnya.09/06/2024

Terlepas secara langsung,di Via akun FB Utha Waworuntu pun menjadi topik hangat atas kesalahan seoang wasit utama dalam mempin pertandingan sepek Bola”BERSINAR CUP”

Menejer Maesa Fc dalam keteranganya,ia telah mengakui kekalahan teamnya namun dirinya merasa tidak menerima atas kesalahan wasit utama yang tidak menganulir kiper Matador Fc yang bergerak dan melangkah kedepan sebanyak 2 kali saat si bola bundar belum mengenai kaki penendang kearah gawang dalam tendangan pinalti.

“saya terima atas kekalahan team saya pak,tapi saya berharap hal itu tidak terulang lagi kepada team lainya,marilah bermain secara sportif dan wasit harus jeli untuk memperhatikan pertandingan berlangsung” tutur Utha Waworuntu

Sementara itu,AR selaku wasit utama pada pertandingan tersebut menyatakan bahwa dirinya benar-benar telah menyadari kesalahan yang terjadi mengingat ia hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan hilaf.

“kesalahan tersebut akan menjadi tolak ukur saya dalam memperbaikinya kedepan dan saya minta maaf atas keselahan itu”ungkapnya dengan nada bersalah.

Disisi lain,ketua panitia Ismet Datau melalui via telp menyatakan bahwa dirirnya serta panitia lainya telah melaksanakan tugas secara maksimal,jika kalaupun ada hal yang kurang tentunya itu merupakan batas kewajaran sebagai manusia dan hal tersebut tentunya kedepan akan diperbaiki menjadi lebih baik.ungkap ketua panitia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *