Pohuwato, Pressure News – Menanggapi keluhan warga terkait pencemaran lahan pertanian akibat limbah tambang, Ketua DPRD Pohuwato, Hi. Beni Nento, SE.I, M.Si, turun langsung ke lokasi terdampak di Dusun Iloponu, Desa Botubilotahu, Kecamatan Marisa.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari aduan masyarakat petani yang sehari sebelumnya, Senin (26/5), mendatangi Gedung DPRD untuk menyuarakan keresahan mereka atas aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI) yang mencemari lahan produktif mereka. Selasa 27/05/2025
Dalam kunjungan lapangan yang dimulai pukul 10.00 WITA, Ketua DPRD Bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dr. Sumitro Monoarfa, Camat Marisa, Mohammad Huntoyungo, SE, MM, serta unsur pemerintah desa setempat.
Ratusan warga, baik dari kalangan petani maupun penambang, hadir menyambut rombongan dan mengikuti dialog terbuka yang berlangsung usai peninjauan langsung ke lokasi tambang.
Diskusi sempat berlangsung alot akibat perbedaan kepentingan. Namun, melalui pendekatan mediasi yang komunikatif, Ketua DPRD berhasil menjembatani dialog hingga menghasilkan kesepakatan bersama.
Kesepakatan yang Dicapai:
Pembuatan saluran air untuk mengarahkan aliran limbah.
Perbaikan jalan tani yang terdampak lumpur.
Pembangunan tanggul di area tambang guna mencegah rembesan limbah ke kebun warga.
“Kita tidak bisa membiarkan dua pihak ini terus berkonflik. Harus ada titik temu yang mengedepankan keselamatan lingkungan dan keberlanjutan ekonomi masyarakat,” tegas Beni Nento dalam Dialog
Kepala DLH, Dr. Sumitro Monoarfa, menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal pelaksanaan teknis dari kesepakatan ini dan memastikan tidak terjadi lagi pencemaran lanjutan.
Langkah mediasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat Botubilotahu yang selama ini terjepit antara kepentingan ekonomi tambang dan keberlangsungan hidup sebagai petani. Warga berharap hasil kesepakatan ini tidak hanya sebatas janji, melainkan benar-benar diwujudkan demi lingkungan yang lestari dan kehidupan yang sejahtera.
Pewarta : Yarman Mahabu.
