Pressure News Ayula, Randangan – Warga Desa Ayula menunjukkan kepedulian terhadap keselamatan pengendara dengan melakukan pengecoran sementara pada lubang di Jembatan Randangan. Lubang yang diduga berbahaya bagi pengendara ini menjadi perhatian setelah beberapa kejadian kecelakaan, termasuk yang dialami oleh Sarton Lihawa, seorang tokoh pemuda dan inisiator aksi tersebut.Senin 31/03/2025
“So dua kali saya jatuh di lubang jembatan ini. Mungkin ini hanya dianggap sepele, tapi sangat berbahaya untuk pengendara motor,” ungkap Sarton.
Atas dasar keprihatinan itu, ia bersama rekan-rekan dari Karyawan Nisvia Berkah berinisiatif untuk menambal lubang tersebut dengan pengecoran sementara.
Aksi ini dilakukan sebagai langkah cepat untuk mengurangi risiko kecelakaan sebelum adanya perbaikan permanen dari pihak berwenang. Warga berharap upaya mereka dapat memberikan manfaat dan meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan yang melintas di jembatan tersebut.
Setiap masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat infrastruktur yang ada di lingkungan mereka. Salah satu infrastruktur yang sangat penting adalah jalan, yang menjadi akses utama dalam kegiatan sehari-hari. Namun, seringkali jalanan mengalami kerusakan, seperti berlubang, yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Kasus yang terjadi di Desa Ayula, Kecamatan Randangan, di mana jalan berlubang di jembatan menyebabkan kecelakaan, memperlihatkan adanya tantangan serius yang harus dihadapi masyarakat.
Dalam situasi ini, partisipasi masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Sarton Lihawa dan karyawan Nisvia, menunjukkan semangat gotong royong yang perlu dicontoh.
Di Desa Ayula, keberadaan jalan yang baik sangat diperlukan untuk mendukung berbagai aktivitas masyarakat, mulai dari transportasi sehari-hari, akses menuju pasar, hingga mobilitas pendidikan dan kesehatan. Namun, kerusakan jalan, terutama jalan berlubang, dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Di jembatan tertentu, kondisi ini semakin parah akibat kurangnya perawatan. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh jalan berlubang bukan hanya membawa kerugian material, tetapi juga dapat mengakibatkan cedera bahkan kehilangan nyawa. Oleh karena itu, perhatian terhadap masalah ini menjadi sangat penting.
Sarton Lihawa, sebagai sosok yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat, bersama dengan karyawan Nisvia mengambil inisiatif untuk memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan. Tindakan ini bukan hanya sekadar memperbaiki infrastruktur, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong yang merupakan bagian dari budaya Indonesia. Mereka mengumpulkan sumber daya dan tenaga untuk melakukan kerja bakti, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Dengan dilakukannya perbaikan secara bersama-sama, diharapkan tidak hanya masalah jalan berlubang dapat teratasi, tetapi juga rasa kebersamaan dan solidaritas antarwarga dapat meningkat.
Gotong royong memiliki banyak manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perbaikan jalan berlubang akan mengurangi potensi kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan berkendara. Hal ini juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, karena aksesibilitas yang lebih baik akan memudahkan mereka dalam beraktivitas. Secara tidak langsung, kegiatan gotong royong akan meningkatkan rasa kebersamaan di antara warga, serta memperkuat ikatan sosial. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab kepada generasi muda, sehingga tradisi ini dapat diteruskan.
Perbaikan jalan berlubang di jembatan oleh Sarton Lihawa dan karyawan Nisvia, yang dilakukan dengan semangat gotong royong, adalah contoh nyata dari upaya masyarakat dalam menjaga infrastruktur demi keselamatan dan kesejahteraan bersama. Tindakan ini tidak hanya sekadar memperbaiki kerusakan fisik, tetapi juga membangun semangat solidaritas dan kepedulian di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terlibat dalam kegiatan serupa, sehingga setiap masalah yang ada dapat diatasi bersama, dan tercipta lingkungan yang aman dan nyaman.
Pewarta: Herman Abubakar